web stats

Rabu, 19 Maret 2014

TODAY NEWS

Misteri Pesawat MH370


Senin, 10/03/2014 01:39 WIB

48 Jam Berlalu, Keberadaan Malaysia Airlines MH 370 Belum Diketahui

 

 

Petaling Jaya, - Sudah 48 jam berlalu, misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 belum terungkap. Para keluarga harap-harap cemas menanti perkembangan pencarian pesawat Boeing 777-200 yang melibatkan banyak negara.

Keluarga dari 227 penumpang dan 12 kru pesawat mungkin tak tahu apa harus terus berharap atau mulai berduka atas kehilangan anggota keluarganya. Meski kemungkinan penumpang pesawat ditemukan dalam kondisi hidup semakin menipis.

Hilangnya pesawat ini seperti dilansir The Star, Senin (10/3/2014),
juga memunculkan dugaan kaitan dengan aksi terorisme. Sebab dipastikan 2 orang warga negara Italia dan Austria yang sebelumnya ada di manifes penumpang ternyata tidak ikut dalam penerbangan.

Dugaan adanya aksi terorisme ini juga membuat pemerintah Amerika Serikat mengirimkan anggota FBI ke Malaysia untuk membantu penyelidikan atas insiden tersebut.

Kabar hilangnya pesawat ini membuat sejumlah negara bersatu melakukan pencarian gabungan. China, Vietnam, Singapura, Australia dan beberapa negara lainnya sudah mengerahkan pasukan dengan pesawat angkatan udara juga kapal angkatan laut.

Mereka menyisir lokasi yang diduga menjadi tempat 'pendaratan' terakhir pesawat. Tapi hingga saat ini, belum ada temuan jelas yang bisa menjadi petunjuk lokasi pesawat.

"Kami melakukan segalanya untuk menemukan pesawat," kata pelaksana tugas Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Seri Hishammuddin Hussein.

Mengenai laporan otoritas Vietnam soal dugaan pesawat jatuh di perairan selatan negaranya, Hishammuddin menegaskan pihaknya masih mencari informasi yang akurat.

Pesawat MH370 hilang kontak dengan pemandu lalu lintas udara (air traffic controller) sekitar pukul 01.30, Sabtu (8/3) waktu setelah satu jam lepas landas dari bandara Kuala Lumpur.




TANGGAPAN SAYA :



     Menurut saya, semua Negara memang harus membantu dalam pencarian insiden Pesawat MH370, agar pesawat dapat ditemukan. Dan orang – orang yang berada didalam pesawat dapat ditemukan dengan keadan selamat. Bagi keluarga dari 277 dan 12 kru pesawat, untuk tetap selalu berdoa,agar penumpang pesawat MH370 dapat selamat.
     Didalam pesawat memang diperkirakan terdapat teroris, Namun itu baru kemungkinan. Semua tetap berdoa, meskipun keluarga penumpang masih berfikir apakah mereka akan
berduka atau harus tetap berharap akan adanya keselamatan bagi para penumpang Pesawat MH370. Semoga pesawat MH370 dapat ditemukan,dan bagi para penumpang juga dapat ditemukan dengan selamat.
PRAY FOR PLAIN MH370 !!!!!!


Minggu, 02 Maret 2014

Meletusnya Gunung Kelud 2014




Hujan abu akibat dampak letusan Gunung Kelud telah menerpa hingga sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang berjarak lebih dari 200km dari gunung Kelud.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, menyebutkan hujan abu menyebar di beberapa wilayah, seperti Kediri, Malang, Blitar, Surabaya, Ponorogo, hingga Pacitan, Solo, Yogya, Boyolali, Magelang, Purworejo, serta Temanggung.
Sejumlah laporan menyebutkan, masyarakat di sejumlah kota di Jatim, Jateng hingga pulau Madura, merasakan langsung terpaan hujan abu tersebut.
Gunung Kelud yang terletak di perbatasan Kediri-Blitar, Jawa Timur, telah meletus sekitar pada pukul 22.50 WIB, Kamis (13/02) malam, demikian Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, dalam keterangan resminya.
Seorang pembaca BBC Indonesia yang tinggal di Magelang, Jateng, mengatakan, hujan abu terjadi di wilayah tempat tinggalnya.
"Agak parah, Magelang masih hujan abu, deras," kata Faisal Alib dalam pesannya di situs Facebook BBC Indonesia, Jumat (14/02) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB.

"Abu vulkanik gunung Kelud sampai ke kota Kamal, Madura," kata Muhammad Taufik, dalam komentarnya.
Sementara, seorang warga di Surabaya, Merynda, mengatakan menyaksikan hujan abu di kotanya pada Jumat pagi. "Hujan abu lumayan tebal," tulisnya di laman situs Facebook Indonesia.

Evakuasi warga

BNPB menyatakan, proses evakuasi terhadap warga yang terdampak letusan gunung Kelud, yaitu mereka yang tinggal di radius 10 km.
Mereka yang diungsikan adalah warga dari 35 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Blitar, Kediri, dan Malang.
"Jumlah penduduk terpapar sekitar 201.228 jiwa atau sekitar 58.341 jiwa kepala keluarga," ungkap data BNPB.
Menurut BNPB, masyarakat yang tinggal di radius 15 km banyak yang kerja bakti membersihkan pasir dan abu di jalan, meskipun hujan abu masih berlangsung.

"Pembersihan dilakukan secara swadaya agar tidak ada kecelakaan lalu lintas karena tebal abu pasir sekitar 3-5 cm," kata BNPB dalam situs resminya.
Sementara, menurut BNPB pada Jumat (14/02) pagi, dampak langsung letusan gunung Kelud ini menimpa tiga desa di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Yang terdampak tiga desa di Kecamatan Kepung, yakni Desa Kebonrejo, Desa Besowo, serta Desa Kampung baru," demikian keterangan resmi BNPB.
Menurut BNPB, kebutuhan mendesak bagi warga yang tinggal di sekitar desa tersebut adalah masker, mck, air bersih, air minum dan makanan.
  

KESIMPULAN :

        Meletusnya Gunung Kelud pada tahun 2014 yang mengakibatkan hujan abu di Iawa Barat , Jawa Tengah, Yogyakarta, maupun Madura . Hujan Abu mencapai ketebalan 3-5 cm .
        Banyak orang yang tinggal disekitar Gunung Kelud mengungsi.
Warga yang mengungsi sekitar 201.228 jiwa atau sekitar 58.341 jiwa kepala keluarga . Begitu sangat banyak orang yang mengungsi, untuk keselamatan mereka.
       Namun sangat disayangkan, meskipun mereka sudah mengungsi, sebagian warga masih membutuhkan makanan, minuman, air bersih , MCK, dan Masker.

SUMBER :

Minggu, 19 Januari 2014

Ciri Khas Gombong



SANGGAR MEDITASI DI GOMBONG

Di Gombong ternyata terdapat juga sebuah Sanggar Meditasi ,dulu saya kesana bersama teman² saya. Orang² bilang bahwa itu adalah sebuah Candi, yang dinamakan Candi Bengkoang. Ehh ternyata dan ternyata,bangunan itu bukanlah sebuah Candi, melainkan sebuah Sanggar. Yaitu Sanggar Meditasi . Jikalau saya dan teman² saya tidak bertemu pada pemilik tempat itu yang bernama Bapak Adji Tjaroko, kita semua tidak akan mengetahui kalo itu adalah sebuah Sanggar . Memang kalo dilihat, bangungan itu membentuk seperti Candi,ada ukiran ukiran di batu. Sanggar tidak jauh dari kota Gombong. Coba aja datang kesana. Tempatnya emang kecil,tapi lumayan kok buat foto² . Terutama pecinta kamera yang seneng njepret² . Itu tempat yang lumayan bagus juga J .

                           SEJARAH SANGGAR MEDITASI

Pertama, keberadaan Sanggar Meditasi tersebut tidak bisa dilepaskan dari tokoh historis yang merupakan kakek dari Bapak Adji Tjaroko yang bernama Ki Bagus Hadi Kusumo. Sejak tahun 1917 beliau telah menyebarluaskan ajaran dan kawruh Jawa yang dinamakan Kawruh Naluri (KWN. Istilah ini sempat menerima labeling negatif dan dipersoalkan secara hukum oleh pihak-pihak tertentu di era Orde Baru pada tahun 1970-an sehingga menimbulkan traumatik komunitas pengguna istilah ini). Komunitas yang dipimpin Ki Bagus Hadi Kusumo bukan bagian aliran agama baik Kristen, Islam, Hindu serta Budha. Ajaran ini merupakan bagian dari konsep Kejawen yang lahir dan dipercaya serta disebarluaskan melalui konsep hubungan “Guru Murid” sebagaimana lazimnya kawruh-kawruh Jawa yang berkembang di zamannya. Ki Bagus Hadi Kusumo tidak hanya menyebarluaskan kepercayaannya sehingga memiliki ribuan pengikut, namun beliau juga terlibat dalam menentang arogansi pemerintahan Belanda di wilayah Gombong pada zamannya. Menurut pemaparan Bpk Adji Tjaroko, pada tahun 1920-an Belanda menuntut pajak per kepala penduduk pribumi. Namun Ki Bagus Hadi Kusumo menentang dan melawan dengan menolak pembayaran pajak bahkan dengan berani mengatakan, “Ini bumi kami. Mestinya kamilah yang menarik pajak pada kalian yang pendatang!”. Dalam usahanya menentang kebijakkan pemerintahan kolonial, beliau tidak pernah membawa pengikut atau mengerahkan kekuatan fisik namun melakukannya secara individual. Dikarenakan Ki Bagus Hadi Kusumo kerap melakukan berbagai tindakan yang menimbulkan kemarahan Belanda, maka beliau sering berurusan dengan polisi Belanda dan di penjara berulang kali.

Kedua, Setelah Ki Bagus Hadi Kusuwo wafat, maka Kawruh Naluri diteruskan oleh putranya yang bernama Nurhadi (ayah dari Bapak Adji Tjaroko). Melalui usaha Bapak Nurhadi dan pengikutnya, maka terbentuklah bangunan Sanggar Meditasi pada tahun 1959. Bentuk bangunan menyerupai candi dikarenakan ada sejumlah relief di sekeliling bangunan luar tersebut. Dibangun dengan batu gunung dan dibuat bertingkat menyerupai sejumlah candi di Jawa. Ruang dalam dibiarkan kosong sebagai ruang meditasi atau samadhi para pengikut ajaran ini. Bapak Nurhadi adalah konseptor Sanggar Meditasi sementara pelaksanaan pembangunan di kerjakan oleh Seniman Indonesia Muda (logo dan nama pelaksana disematkan di bagian bawah tangga masuk Sanggar Meditasi). Dalam perkembangannya, komunitas penganut kepercayaan kepada Tuhan namun di luar bentuk formal agama ini mendaftarkan keiatannya dan di badan hukumkan dengan nama Yayasan Setyaki (Setia Marang Kaki: Setia Pada Leluhur)). Pengaruh Kawruh Naluri yang diturunkan Ki Bagus Hadi Kusumo dan yang diteruskan oleh Bapak Nurhadi mengalami pasang surut. Khususnya pada sekitar thun 1965 di saat kondisi negara dan politik sedang mengalami turbulensi dan chaos dikarenakan peristiwa pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan reaksi tentara di bawah kepemimpinan Suharto yang kelak menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Sukarno.  “Seluruh anggota paguyuban dipaksa masuk agama tertentu baik dengan cara halus dan keras. Kebanyakan menyerah dan berpindah agama sehingga anggota menjadi menurun”, demikian kesaksian Bapak Adji Tjaroko. Tahun 1980 bpk Nurhadi meninggal. Sepeninggal beliau, pengikutnya terbagi menjadi dua. Ada yang tetap setia di organisasi melalui Yayasan Setyaki namun sebagian lainnya memilih untuk menganut kepercayaan di luar organisasi sehingga mereka boleh dikatakan sebagai anggota non formal penganut kepercayaan.

Ketiga, pada tahun 1986 Bapak Adji Tjaroko mengundurkan diri dari PNS dan menekuni keyakinan yang dianut kakek dan ayahnya serta mulai belajar melalui para sepuh di Yayasan Setyaki. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa sepeningal Bapak Nurhadi, komunitas penganut Kawruh Naluri ini terbagi menjadi dua yaitu anggota formal dan anggota non formal. Anggota non formal banyak berinteraksi dan bertukar pikiran dengan Bapak Adji dan dikoordinir oleh Bapak Adji dalam memperjuangkan berbagai aktifitas dan kepentingannya. Berdasarkan UU no 23 Tahun 2006 dan PP no 37 Tahun 2007 (setiap paguyuban bisa menunjuk petugas perkawinan dan menerima SK dari Dep Kebudayaan/Kementerian Kebudayaan), maka pada tahun 2008 dibentuklah Paguyuban Budaya Bangsa (PBB) dengan Bapak  Adji Tjaroko sebagai Ketua Umum. Menurut kesaksian Bapak Adji, jumlah anggota saat ini sekitar 3000 dan semuanya berada di luar wilayah Gombong.

Inilah beberapa foto saya dan teman² Sanggar Meditasi . 






Inget ya, itu Sanggar Meditasi bukan Candi !!